PENDIDKAN ISLAM ANAK USIA 7 SAMPAI 14 TAHUN

Sebagai manusia kita tidak akan mampu mengelak bahwa pendidikan Islam adalah pondasi yang kokoh untuk keberlangsungan dan peradaban kehidupan di dunia. Perkembangan peradaban suatu kaum ditentukan oleh kualitas pendidikan daripada manusia itu sendiri. Lebih jauhnya dewasa ini pendidikan merupakan aset dalam sebuah negara dan menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan pemerintahan. Dalam pandangan Islam ilmu ditempatkan pada posisi yang sangat mulia dihadapan Allah SWT sebagai alat pembebasan dari segala kebodohan dan untuk mencapai kualitas ibadah yang paling tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rosulullah mengatakan bahwa barang siapa yang menginginkan kebahagiaan didunia dan diakhirat hendaknya dengan ilmu (Pendidikan).

Perjalanan panjang peradaban Islam yang pernah berjaya di tiga benua pun tidak terlepas dari hasil pendidikan yang berkualitas pada masanya.Konsep – konsep pendidikan yang digemborkan oleh dunia barat saat ini, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep Islam. Seperti “Life long Education” atau pendidikan sepanjang hayat merupakan konsep Islam yang telah ada sejak zaman Rosulullah SAW dengan Hadistnya yang berbunyi “Menuntut ilmu mulai dari lahir sampai liang lahat”. Tidak hanya itu kita sepatutnya berbangga karena pemikiran tentang pendidikan sebenarnya banyak sekali yang berasal dari dunia Islam. Berikut ini konsep – konsep pendidikan yang telah ada sejak sejak zaman kejayaan islam selama kurang lebih 800 tahun,  seperti pendidikan sebagai alat pembebasan, prinsip kemandirian dalam pendidikan, pendidikan yang demokratis, sistem belajar kemandirian siswa, pengembangan minat dan potensi siswa, ujian – ujian kecerdasan, teknik berkomunikasi dengan siswa dan pengembangan minat baca.

Pemikiran kita yang sempit terkadang selalu melihat bahwa konsep – konsep pendidikan diatas berasal dari dunia barat. Lebih anehnya kita bangga dengan pengakuan tersebut. Padahal jika kita telusuri lebih dalam, faktanya adalah semua konsep itu sudah hadir ketika kejayaan islam tempo dulu. Jadi dapat di simpulkan bahwa pendidikan islam adalah solusi terbaik untuk para generasi muda kita semua guna menyiapkan kader yang sholeh dan cerdas. Islam menjadi penyangga utama terhadap hal – hal negatif di kalangan pendidikan.

Akibat dari ketidaktahuan kita semua, ini menimbulkan keraguan terhadap bagaimana cara mendidik anak bagi orang tua. Mereka cenderung tidak tahu pendidikan apa yang seharusnya diberikan kepada anak pada  usia tujuh sampai 14 tahu. Orang tua lebih menuntun pada pendidikan yang sifatnya materialistis dan praktis sehingga sedikit mengkesampingkan pendidikan Islam.

 

Pendidikan Usia 7 sampai 14 tahun

Usia tujuh sampai empat belas tahun merupakan masa keemasan tepat (golden age) untuk menuntut ilmu khususnya dalam menghapal (menalar). Daya ingat pada usia ini sangatlah baik untuk menerima ilmu, mengakusisi bahasa dan mengolah kemampuan dalam hal berhitung (matematika). Hal ini disebabkan karena anak pada usia tersebut belum memiliki beban berat, hatinya masih kosong dan fikirannya masih bersih dari perbuatan – perbuatan dosa yang menjadi hijab turunnya keberkahan ilmu tersebut. Menurut Abdul Salam dalam kitabnya yang berjudul Tarbiyatul Aulad mengungkapkan bahwa Usia tujuh sampai empat belas tahun sangat tepat sekali untuk mengajarkan kepada anak tentang sholat, membaca Al-Qur’an, menaati para ulama dan menaati para pemimpin pemimpin.

 

Belajar Sholat

Nabi Muhammad Saw menganjurkan kepada orang tua agar menyuruh anak –  anaknya belajar sholat sejak dini (usia 7 – 14 tahun). Bahkan bliau mengintruksikan untuk memukul anak usia sepuluh tahun apabila tidak mau sholat. Dalam sabdanya Nabi Saw berkata “perintahkanlah anak-anakmu untuk sholat usia tujuh tahun dan pukullah mereka pada usia sepuluh tahun”. Orang tua wajib menyuruh anaknya untuk sholat dan berusaha agar anak tersebut senang dalam melalukannya. Orang tua pula wajib untuk menjelaskan keutamaan, manfaat dan siksaan bagi orang – orang yang tidak melaksanakan sholat kepada putra – putrinya.

Jika anak pada usia ini gemar melaksanakan sholat maka ia akan tumbuh menjadi anak yang bersih hatinya, bertakwa dan sholeh atas izin Allah SWT. Kita mengetahui bahwa sholat dapat mencegah dari perbuatan munkar dan keji. Meninggalkan sholat merupakan sebuah kerugian yang sangat luar biasa. Allah berfirman “Perintahkanlah keluargamu untuk melaksanakan sholat dan bersabarlah dalam melaksanakannya”.

Seperti kita ketahui sholat merupakan tiang agama Islam. Jika anak kita semua melaksanakan sholat dengan baik maka secara tidak langsung kita telah menegakan tiang – tiang lebih kokoh dan kuat.

 

Belajar Al-Qur’an

Salah satu pendidikan yang sangat penting pada usia tujuh sampai empat belas tahun adalah mengajarkan membaca Al-Qur’an kepada anak. Apabila anak kita ingin mendapat kebahagiaan di dunia dan diakhirat, maka harus senang mengajarinya membaca, menghapal, menelaah dan mengamalkan kitab – kitab Allah SWT yaitu Al-Qur’an. Rosullulah Saw bersabda bahwa “sebaik – baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya”. Orang tua hendaknya mendorong untuk gemar membaca Al-Qur’an, lebih jauhnya menjadikan sebagai pegangan hidup (Ways of Life).

Para ulama besar yang tinggi ilmunya pun sangat menganjurkan untuk mempelajari dan menghapal Al-Qur’an. Tokoh Ulama besar seperti Imam Syafii dapat menghapal Al-Quran pada usia tujuh tahun. Imam Nawawi pada usia sepeluh tahun, Ibu Taimiyah usia sebelum baligh dan ulama – ulama yang lainya. Dengan mempelajari dan mengamalkan Al-Qur;’an mereka mencapai kebahagiaan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Pahala dan derajat yang tinggi akan pula diraih oleh  orang tua yang sukses dalam mendidik anaknya mempelajari Al-Qu;ran. Mereka akan mendapatkan banyak keutamaan seperi Nabi Saw bersabda bahwa “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka orang tuanya akan memakai mahkota pada hari kiamat, bercahaya melebihi cahaya matahari di dunia”.

Dari Abu Dzar RA, Rosulullah Saw berkata ; Wahai Abu Dzar, jika engkau pergi pada pagi hari lalu mempelajari satu ayat dari kitabullah adalah baik bagimu daripada kamu sholat seratus rakaat. Dan jika engkau pergi pada pagi hari lalu mempelajari satu bab dari ilmu pengetahuan, baik diamalkan maupun tidak adallah lebih baik dari pada sholat seribu rakaat. (HR. Ibnu Majah).

Moto terbaik untuk umat Nabi Muhammad Saw adalah tiada hari tanpa membaca, mempelajari dan mengkaji serta mengamalkan Al-Qur’anul Kariim.

 

Mengajari anak agar taat kepada Allah dan Rosul-Nya

Tugas orang tua dalam perspektif Islam pada usia tujuh sampai 14 tahun adalah mengajari mereka untuk senantiasataat dan menganggungkan perintah Allah serta Rosulnya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman bahwa barang siapa yang mentaati Allah dan Rosulnya, mereka itu akan bersama – sama dengan orang yang dianugrahi nikmat oleh yang sangat luar biasa yaitu para Nabi, orang yang jujur, orang yang mati syahid dan  orang – orang yang sholeh. Mereka semua adalah sebaik – baiknya teman.

Maksud taat kepada Allah adalah orang tua harus menanamkan pada jiwa anak bahwa tidak ada Tuhan yang disembah kecuali Allah SWT dan tidak menyamakannya dengan yang lain. Nilai – nilai ketauhidan ini yang harus selalu di pupuk oleh orang tua sehingga keimanan dan ketakwaan akan muncul dan melekat dalam hati anak-anak kita semua. Selain itu sebagai orang tua kita juga wajib memberikan contoh yang terbaik, jangan sampai kita mengintruksikan kepada anak untuk selalu beribadah tetapi orang tuanya tidak melakukan. Jadilah orang tua teladan dan dapat menjadi inspirasi bagi anak – anak. Pada usia ini rentan sekali terhadap gaya yang diiru, apa yang kita lakukan akan menjadi cerminan pada diri anak. Ajarilah mereka pula sholawat. Allah mengintruksikan kita agar senantiasa bersholawat dan mengucapkan salam penghormatan untuk Nabi Muhammah Saw.

 

 

Mengajari anak agar senantiasa taat kepada para ulama dan pemimpin

Sebagai orang tua yang baik, Islam juga menganjurkan kepada Ayah dan Ibu untuk mencintai ulama dan para pemimpin. Karena sesungguhnya ulama adalah pewaris nabi. Nabi tidak mewariskan berupa uang (Dirham / Dinar) kepada kita semua. Akan tetapi Bliau mewariskan ilmu. Maka barang siapa yang ingin mendapatkan ilmu maka ia harus mendekatkan diri kepada para ulama. Patuh dan taat kepada ulama.  Orang tua hendaknya mendorong putra – putrinya untuk dekat para ulama. Mereka akan mendapatkan ilmu dan keberkahan dalam hidup ini. Terakhir, ajarilah mereka agar taat kepada para pemimpin khususnya pemimpin yang adil, selalu menjalankan syariat, menjadi panutan masyarakat dan melindungi segenap masuarakatnya semua.

Leave a comment